Bumi ini memang kaya, kaya akan hasil bumi, kaya akan kebudayaan dan adat istiadat.
Mereka mereka ini saudara kita yang tidak rakus akan kekuasaan walau cara makan mereka yang masih
natural, mereka mereka yang tidak memikirkan perut sendiri, mereka mereka yang tidak membutuhkan
barang barang mewah, mereka hanya ingin hidup damai dibumi ini.
Walau hidup cara adat tapi mereka masih menghargai alam. mereka hanya makan apa yang mereka butuhkan, mereka tidak menumpuk kekayaan alam untuk diri sendiri atau kelompoknya, mereka hanya menikmati apa yang tersedia dialam tanpa berusaha menjual apa yang mereka miliki.
Mereka mereka ini yang tidak pernah saling menyalahkan, mencari kambing hitam, dan saling curiga.
mereka orang orang polos yang berpikir apa adanya. tidak berpikir untuk memusuhi suku yang berbeda
dari mereka, mereka manusia adat yang diatur hukum adat walau tidak tertulis. tidak ada koruptor diantara mereka, tidak ada niat mereka untuk menjatuhkan kepala suku mereka walau sudah berumur.
Mereka manusia adat yang masih ada didunia modern, dunia yang selalu penuh kepura puraan.
dunia yang banyak manusia bermuka dua, manusia yang licik memanfaatkan yang lemah, menjadi pahlawan
diantara yang lemah, mereka tidak pernah didalangi maupun menjadi dalang kerusakan.
Walau pikiran mereka primitif tapi mereka tidak primitif saling memangsa lawan seperti manusia
dikota yang katanya ngerti hukum tertulis. Lihat saja cara mereka makan, memasak makanan, dan makan makanan yang terbilang jauh dari standar sehat. tapi mereka jarang sakit yang parah. Malukah kita pada mereka, malukah anda wahai wakil rakyat yang katanya mewakili rakyat kecil termasuk mereka ini. malukah kalian wahai aparat keamanan yang katanya piawai memegang senjata tapi kadang salah sasaran dan arogan.
Malukah kalian wahai penguasa hutan yang hanya bisa menebang tanpa mengganti dan memperbaiki hutan.
malukah kalian wahai pemilik pertambangan yang rakus menguras minyak bumi, batubara, emas, timah, gas bumi yang tidak pernah memperhatikan masyarakat seperti mereka yang hidup diluar tambang. Malukah wahai kalian para politikus yang licin dalam bertutur kata, memanfaatkan kelemahan masyarakat lemah
yang harusnya kalian bela dengan tulus.
Bumi ini sudah memakai hukum rimba, main sikat, main serang, main fitnah, main keroyokan, main senjata,
main singkir, main jatuhkan jika tidak suka, katanya kita manusia yang diatur hukum tertulis yang jauh lebih baik dari hukum adat yang katanya barbar, tapi kita malahan lebih barbar dari masyarakat adat yang katanya suku.
Suku asmat papua ini gambaran masyarakat yang terpinggirkan, sama seperti suku suku lain dibumi
nusantara ini. mereka yang tidak pernah dipikirkan oleh mereka yang berkuasa atau partai poltik apapun yang pernah berkuasa, mungkin dahulu ada pemimpin yang pernah memeperhatikan mereka tapi sekarang semua sama saja cuma ngurus partainya sendiri, paling banter memanfaatin orang lemah untuk tujuan dan kepentingan politik partainya.
Capek deh, satu hal jelek dari penduduk bumi ini yaitu suka diasut dan diadu domba.
itulah politik adu domba ala Belanda yang masih sakti dipakai politikus. ntar klo sudah bumi ini hancur mereka sembunyi cuci tangan..pura pura paling bersih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.