Serangan Tomcat (Kumbang Paederus) Atau Kumbang Kalajengking akhir akhir ini membuat resah sebagian masyarakat ini gak kalah resahnya denger BBM mau dinaikan pemerintah, sama seperti siluman
Tomcat (Kumbang Paederus) Atau Kumbang Kalajengking menyerang tanpa kita sadari, pas enak enak berdiri dibawah pohon kok mendadak kulit terasa sangat panas dan gatel gak ketulungan. itulah gejala klo kita mendapatkan Serangan Tomcat (Kumbang Paederus) Atau Kumbang Kalajengking.
Nanti kulit sangat panas dan pedih, bagian yang tanpa kita sadar dari serangan serangga tomcat ini yang buat kita panik..buakn kena santet kerasukan mahluk halus tapi serangga predator yang namanya keren yaitu tomcat atau kumbang kalajengking. hewannya kecil kadang gak kelihatan oleh mata, klo segede kumbang biasa sih muda antisipasi serangannya.
Yang paling banyak serangga tomcat ini dibawah pohon rindang, nah pikir pikir lagi klo mau ngangin dibawah pohon salah salah pas angin dateng tomcat yang matipun bisa menyerang membuat tubuh kita sakit.
Efeknya tunuh mengalami lesu pada area terbuka dari tubuh, Kumbang ini tdk menggigit / menyengat, tapi kebetulan waktu kulit kumbang hancur yg memicu pelepasan dari cairan yg berisi paederin, menyebabkan kerusakan potensial, Jenis kumbang ini mengeluarkan zat kimia yg menyebabkan iritasi kulit & menyebabkan bengkak, Dpt mengenai manusia jika menyentuh / menghancurkan kumbang tersebut, fakto Hujan menyebabkan kumbang keluar dari sarangnya. Jadi pada musim penghujan, kumbang ini akan terlihat sangat banyak, Diantaranya dikenal dgn nama Paederus Littoralis (Kumbang Kalajengking) atau tomcat.
Paederus Littoralis (Kumbang Kalajengking) atau tomcat :
• Ada byk ukuran dari kecil (2-3 mm) sampai besar (25 mm), & kebanyakan adalah pemangsa.
• Sering ditemukan pada tanam-tanaman budidaya. Di Indonesia ukurannya sedang, sekitar 10 mm.
• Punyai rahang tajam yg berguna untuk menangkap serangga lain.
• Kumbang ini mencari telur, ulat muda & serangga lain untuk makanannya.
• Dapat dijumpai pada tanaman maupun di tanah.
• Kebanyakan kumbang kecil aktif sepanjang hari. Kumbang besar (lebih dari 15 mm) umumnya aktif malam hari.
• Daur hidup. Bentuk larva (lundi) rata & lembut. Lundi memburu ulat kecil, telur serangga & beberapa binatang lain. Setelah mengganti kulitnya 5 x, lundi berubah jadi kepompong baru jadi dewasa.
• Gejala umum : pembengkakan & rasa panas pada bagian kulit yg terkena.
• Setelah beberapa waktu, kulit dpt berubah hitam / jadi terinfeksi bahkan dpt timbul jaringan parut
Serangga ini sebenarnya terbang dengan cara yang unik. Terbangnya vertikal. tidakk seperti serangga umumnya yang terbang dalam posisi tubuh horisontal, serangga ini terbang dengan tubuh tegak. Alhasil, kepala serangga ini pun menghadap ke atas saat terbang. cara terbang serangga yang termasuk dalam ordo Coleoptera ini bisa jadi merupakan akibat dari karakteristik sayap yang dimiliki, Biasanya sayap serangga menutupi seluruh bagian tubuh. Tapi sayap serangga ini tidak. Mungkin karena sayap tersebut cara terbang serangga ini berbeda.
Paederus sebenarnya merupakan serangga yang menguntungkan bagi petani. Paederus adalah predator bagi hama seperti wereng. Jika serangga ini sampai menyerang manusia, seperti yang terjadi di Surabaya, maka sebenarnya serangga hanya bermaksud melindungi diri. Kemungkinan ada aktivitas manusia yang mengganggu. Di kawasan perkotaan, serangga jenis ini bisa hidup di kawasan taman kota. Biasanya, serangga ini memakan telur serangga pemakan daun yang terdapat di habitatnya.
Pencegahan dapat dengan cara :
1. Belajar untuk mengenali & hindari kumbang paederus dgn tdk menghancurkan serangga ini jika kena kulit.
2. Pintu ditutup rapat jika perlu pasang kasa sehingga mengurangi masuknya kumbang ke dlm bangunan.
3. Tidur gunakan kelambu hingga mengurangi kemungkinan kumbang jatuh pada kulit waktu tidur.
4. Buat jaring dibawah lampu untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia.
5. Hindari menghancurkan kulit kumbang / memanipulasi dgn menggosok mata. Jika kumbang mendarat di kulit, coba untuk menghapus dgn lembut (contoh: meniupnya pergi, cobalah u/ mendapatkan kumbang sewaktu dia berjalan dgn selembar kertas & kemudian baru menghapusnya). Cucilah area kontak kulit.
6. Periksa daerah kumbang terutama pada dinding rumah & langit-langit (di sekitar cahaya) sebelum tidur.
Jika jumlah kumbang banyak dpt dibunuh dgn insektisida (pyrethroid) diikuti dgn menyapu & menghapus bangkai kumbang.
Pengobatan dan obat serangan kumbang tomcat :
Kompres dingin dpt juga digunakan untuk mengurangi pembengkakan. Salep steroid & antibiotik adalah pilihan pengobatan untuk lesi.
Pada masyarakat yang terkena serangan serangga ini, Cukup mencuci dengan air sabun dan melakukan pengobatan, misalnya dengan salep Acyclovir 5 persen.
Untuk pengobatan tambahan, pilihannya adalah memakai salep Hydrocortisone 1 persen, atau salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau dengan salep Acyclovir 5 persen
Bahan pembuatan insektisida hayati ini adalah : 1 kg daun mimba, 1 kg daun sere, dan 1 kg daun laos. Bahan-bahan itu semuanya diblender dan dicampur 10 kg air. Kemudian cairannya diperas. “Ampasnya bisa jadi pupuk,” kata dia. Airnya lalu disimpan 2 hari.
Air perasan yang sudah disimpan 2 hari itu bisa dicairkan dengan air perbandingan 1 : 2 kemudian disemprotkan pada koloni serangga itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.